Selasa, 29 Januari 2013

Tutorial Cara Menghubungkan Router dengan Swict

Konfigurasi 2 Router Melalui Jendela CLI Pada Cisco Packet Tracer

Pembahasan mengenai bagaimana cara koneksi 2 jaringan DHCP berbeda kelas, sudah dibahas sebelumnya pada postingan yang lain. (baca : Koneksi 2 Jaringan DHCP dengan 2 Router Pada Cisco Packet Tracer dan Koneksi 2 Jaringan DHCP Berbeda Kelas Pada Cisco Paket Tracer ), baik itu menggunakan 2 router atau hanya 1 router.

Dalam postingan ini, masih membahas bagaimana cara koneksi tersebut menggunakan 2 router, meski sebelumnya pada Koneksi 2 Jaringan DHCP dengan 2 Router Pada Cisco Packet Tracer sudah dibahas dengan melalui jendela config (GUI), kali ini akan kita setting dengan cara setting melalui jendela CLI (Command Line Interface) non-GUI.

yuk, lanjut...
1. buat jaringan (network) seperti gambar dibawah ini :  



untuk setting IP dan DHCP lihat di Koneksi 2 Jaringan DHCP Berbeda Kelas Pada Cisco Paket Tracer

2. Tambahkan 2 buah router-PT dan dhubungkan seperti gambar dibawah ini :
   (untuk connections antar router kali ini kita coba menggunakan kabel serial DCE, pada port serial2/0 pada masing-masing router)

  

3. sekarang bagian penyetingan.
   klik router pada kelas C (sebelah kiri)
   pilih jendela CLI (Command Line Interface), maka tampilannya akan seperti gambar dibawa ini :






Langkah-langkah perintahnya berikut ini :
- jika ada pertanyaan "Continue with configuration dialog? [yes/no] :". kita pilih no
- tekan enter, maka akan muncul prompt 'Router>' (okeh lanjut)

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname router1       
(memberi nama router... bebas)
router1(config)#enable secret satu   
(memberi password admin... bebas)
router1(config)#line vty 0 4
router1(config-line)#login
router1(config-line)#password satu   
(password untuk akses remote/telnet... bebas)
router1(config-line)#exit
router1(config)#interface fastethernet0/0   
(sesuai dengan port yang kita gunakan)
router1(config-if)#ip address 192.168.10.254 255.255.255.0
(pemberian IP untuk fa0/0)
router1(config-if)#no shutdown
router1(config-if)#exit


Lakukan perintah yang sama pada router kelas B (sebelah kanan), tetapi menggunakan :
-hostname : router2 (...bebas)
-password admin dan password telnet: dua (...bebas)
-ip address fa0/0 : 172.16.40.254 255.255.0.0

tunggu beberapa saat hingga koneksi antar router dengan switch berwana hijau.
jika sudah hijau, kembali ke jendela CLI pada router sebelah kiri (kelas C)

router1(config)#interface serial2/0
router1(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
router1(config-if)#bandwidth 64
router1(config-if)#clock rate 64000
router1(config-if)#no shutdown
router1(config-if)#exit
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 192.168.10.0
(netID untuk switch)
router1(config-router)#network 10.0.0.0    
     (netID untuk router)
router1(config-router)#^Z                               
(ctrl+z)
router1#copy running-config startup-config


Destination filename [startup-config]? entar aja, eh salah enter aja

lakukan perintah yang sama pada router sebelah kanan (kelas B), tetapi menggunakan :
ip address 10.0.0.2 255.0.0.0
netID (untuk switch) :
172.16.0.0
netID (untuk router) :
10.0.0.0

maka simulasi akan menjadi seperti :



lakukan test pinging lintas jaringan...

uuuookeh, selamat mencoba.
semoga sukses.

Minggu, 20 Januari 2013

IP KELAS A,B,C


IP Kelas ABC

Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
  • Ø Untuk Subnetmask =255.0.0.0
  • Ø
    Jadi IP address di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191).
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
  • Ø Untuk Subnetmask =255.255.0.0
  • Ø Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
  • Ø Untuk Subnetmask =255.255.255.0
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1. Semoga bermanfaatya… =))

Tutorial Cara Instal Windows 7

Cara Install Windows 7 (Windows Seven) Lengkap, Mudah Dengan Gambar

1. Di Bios booting setting untuk DVD.
2. Sekarang masukan DVD windows 7.
3. Tekan tombol apa saja ketika ada tulisan: boot from cd or dvd
4. Anda akan temui gambar berikut ini:
5. Maka pilih Indonesian sebagai bahasa (Language), time, currency and location.
6. Sekarang tekan tombol Install Now.
7. Kemudian saatnya menunggu, hingga proses dilangkah 6 selesai.
8. Lalu klik pada I accept the license terms, berupa persetujuan anda untuk menggunakan Windows 7 dstnya. Lalu Next.
9. Pilih custom (Advanced) karena ini merupakan instalasi bersih (clean install), kemudian pilih di drive mana Windows 7 harus di install.

10. Sekarang kamu bisa lakukan partisi (pembagian) hard disk menjadi beberapa drive, semisal drive C untuk Windows 7, dan drive D sebagai lemari untuk menyimpan data juga sebagai backup. Namun kamu bisa lewati langkah tersebut dengan klik Next, sehingga pembagian partisi bisa belakangan alias setelah Windows 7 terinstal.
11. Tunggu hingga selesai.


12. Windows akan melakukan restart otomatis.
13. Kamu akan temui gambar berikut setelah proses restart selesai dan komputer kamu kembali beroperasi.
14. Tunggu lagi! Hingga proses setup is starting services selesai, jangan khawatir cuma sebentar kok.

15. Sekarang Instalasi otomatis.
16. Disini kamu bisa masukan nama User juga nama komputer, terserah mau nama-nama apa.
17. Jika kamu ingin memberi kata-sandi (password), maka ketik password 2 x sebagai verifikasi atau jika tidak ingin, maka kosongkan saja.
18. Sekarang tulis atau masukan product key serial number windows 7 milikmu disini.
19. Untuk keamanan maka pilih level proteksi.
20. Atur zona waktu anda inginkan untuk Indonesia +7 GMT.
21. Mantab bro, anda telah berhasil instal Windows 7 di komputer anda.

Sekarang anda bisa menikmati kehebatan si Seven ini dan bisa optimalkan produktivitas anda berkerja. Sekali lagi selamat!

 

 

Tutorial Cara Instal Windows XP Beserta Gambarnya

Cara Instal Windows XP Beserta Gambarnya 

Sebelum saya membahas tentang Cara Instal Windows XP Beserta Gambarnya, saya akan menjelaskan sedikit tentang pengertian Windows XP. 
Windows XP merupakan salah satu sistem operasi berbasis grafis yang dibuat oleh Microsoft unutk digunakan oleh komputer pribadi seperti PC dan Laptop. Nama "XP" adalah kependekan dari "Experience". Windows XP pertama kali di rilis pada tanggal 25 Oktober 2001, dan lebih dari 400 juta salinan digunakan pada Januari 2006. Windows XP tersedia dalam berbagai macam edisi, seperti Windows XP Professional, Home Edition, Media Center Edition, Tablet PC Edition, dan Lainnya. Namun edisi yang paling umum dari sisitem operasi Windows XP adalah Windows XP Home Edition yang diperuntukan untuk komputer rumahan dan Windows XP Professional yang menyediakan fitur-fitur tambahan seperti dukungan untuk domain Windows Server dan dua prosesor fisik. Windows XP diketahui sebagai sebuah sisitem operasi yang memiliki kestabialan yang telah ditingkatkan dari pendahulunya, dan juga memiliki efisiensi yang lebih baik dari pada Windows 98, Windows ME, dan Windows 2000 Professional. Ini dikarenakan Windows XP menerapkan teknik manajemen software yang dapat menghindari masalah "Hell DLL" atau "Neraka DLL" seperti yang sering dialami oleh Windows 9x. Selain itu Windows XP memiliki tampilan yang lebih mudah digunakan.
Dan kali ini saya akan berbagi tentang cara intal Windows XP di komputer atau laptop anda. Mungkin bagi anda yang sering berhubungan dengan IT menginstal Windows XP merupakan hal yang sudah biasa, tetapi bagi anda yang masih pemula dan belum tahu caranya, oleh karena itu saya akan berbagi tutorial tentang cara menginstal Windows XP. Dan bagi anda yang ingin menginstal ulang komputer atau laptop, Windows XP bisa jadi pilihan yang pas karena sistem operasi ini lebih ringan dan tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang besar dibanding dengan sistem operasi lain seperti Windows 7 jika digunakan pada komputer atau laptop anda. Memang cara menginstalnya tidak semudah membalik telapak tangan, ada tahapan-tahapan yang harus diakukan dengan benar. Berikut tutorial cara menginstal Windows XP dibawah ini.
Pertama-tama anda harus sudah menyiapkan kepingan CD Windows XP, versinya terserah anda, mau Windows XP Professional, Home Edition, atau yang lain. Dan pastikan komputer atau PC anda memiliki CD/DVD-Drive Hardwarenya. Berikut langkah-langkahnya:
1. Ubah Boot Priority yang ada di BIOS pada komputer dengan cara Menekan Delete, Esc, F1, atau F2 pada keyboard saat komputer baru dinyalakan. Pada BIOS SetUp, cari menu yang berhubungan dengan Boot Priority dan jadikan CDROM atau DVDROM sebagai urutan pertama dan Harsdisk/HDD urutan keduanya, save dan restart (setiap komputer kadang berbeda tipe BIOS dan menunya, tapi yang penting jandikan CDROM di urutan pertama).
2. Tunggu sampai ada tulisan Press any key to boot from CD.. maka tekan sembarang tombol pada keyboard.
2. Maka akan muncul Windows Setup seperti gambar dibawah ini
 
 3. Pada saat itu file-file dari CD sedang di load ke komputer
4. Setelah itu ada tiga pilihan Instalasi, Enter untuk menginstal Windows XP, "R" untuk Repair Windows XP yang sebelumnya sudah terinstal, dan F3 untuk keluar dari proses istalasi.
5. Akan ada Windows XP Licensing Agrement, untuk menyetujui ketentuan tekan F8
6. Selanjutnya proses Pastisi Harddisk, ukuran/kapasitas dan jumlah partisi terserah anda.
Perhatian : "jika sebelumnya sudah terinstal Sistem Operasi, hapus dulu partisi sistemnya kemudian baru tentukan lagi partisinya. jika tidak maka sistem operasi akan korup/error"
7. Kalo mau langsung menginstal, tekan Enter, tapi kalo mau membagi partisi, tekan C. maka akan tampil pembagian partisi seperti gambar dibawah ini (pembagian dalam satuan MB. contoh : jika ingin 25 GB, maka  ditulis 25000 MB).
 
8. Jika sudah, tekan Enter pada partisi yang anda inginkan (saya sarankan pada partisi urutan pertama, untuk mempermudah proses instalasi).
9. Maka akan muncul pilihan format partisi (saya sarankan pilih yang Quick, karena prosesnya lebih cepat). Ket : FAT untuk harddisk kurang dari 10 GB dan NTFS untuk harddisk lebih dari 10 GB.
10. Lalu proses format berlangsung seperti gambar dibawah ini.
 
11. Setelah itu, proses penyalinan file instalasi.
12. Setelah proses penyalinan selesai, komputer akan restart otomatis. untuk mempercepat restart, anda bisa langsung tekan Enter.
13. Lalu akan muncul tampilan Grafik Windows XP seperti gambar dibawah ini.
14. Setelah itu akan muncul proses instalasi berbasis grafik seperti gambar dibawah ini.
 
15. Ikuti langkah-langkahnya sampai pada bagian restart. tekan OK untuk langsung restart seperti gamabr dibawah ini.
16. Dan akan muncul lagi jendela Windows XP seperti gambar dibawah.
17. Akan mucul tampilan grafik Welcome to Microsoft Windows dan klik Next.
 
18. Dan pada bagian Help Protect Your PC sebaiknya pilih Not Right Now.
19. Lalu tinggal Next, Next, dan Next... Sampai muncul jendela Welcome
 
20. Dan akhirnya muncul tampilan dekstop Windows XP seperti gambar dibawah ini.
21. Lalu tinggal instal CD Driver Hardware dan aplikasi penduking lainnya.

Tutorial cara me rooting

Tutorial Cisco Packet Tracer 2 router

Apa kabar teman-teman semua. Kali ini saya akan mencoba sharing mengenai simulasi jaringan dengan 2 router pada cisco packet tracer. Baiklah langsung saja.
Saya akan membuat 4 jaringan, yang digunakan :
  • 2 buah router (PT-Empty) yang akan ditambahkan komponen untuk port fastEthernet dan Serial.
  • 4 buah switch (2950-24)
  • 4 buah DHCP server
  • 48 komputer dengan 12 untuk masing-masing jaringan.
Baiklah kita mulai dengan menambahkan semua device yang akan digunakan. Lihat Gambar.
Lalu klik Router dan tambahkan 2 modules PT-Router-NM-1CFE dan 1 modules PT-Router-NM-1S. Ingat matikan dahulu router sebelum menambahkan, setelah selesai hidupkan kembali. Baca disini.
Lalu mulailah menambahkan kabel dengan memilih pada daftar peralatan/perangkat connections atau hit ctrl+alt+o. dan pilih automatic choose connection. Lihat hasil.
Untuk ip saya akan menggunakan subnetting dengan 1 subnet <=30 ip. Yang saya gunakan disini adalah ip 192.168.1.0/27.
  • Subnet1: 192.168.1.0 – 192.168.1.31
  • Subnet2: 192.168.1.32 – 192.168.1.63 (Valid untuk digunakan PC 1.33 – 1.62)
  • Subnet 3: 192.168.1.64 – 192.168.1.95 (Valid untuk digunakan PC 1.65 – 1.94)
  • Subnet 4: 192.168.1.96 – 192.168.1.127 (Valid untuk digunakan PC 1.97 – 1.126)
  • Subnet5: 192.168.1.128 – 192.168.1.159 (Valid untuk digunakan PC 1.129 – 1.160)
  • Subnet6: 192.168.1.160 – 192.168.1.191 (Valid untuk digunakan PC 1.161 – 1.190)
Yang saya pakai adalah subnet2  – 7. Jadi jaringan 1 menggunakan ip dari subnet 1.
A. Setting Router
Untuk settingan router0 atau router pertama :
  • FastEthernet 0/0              : 192.168.1.33 255.255.255.224
  • FastEthernet 1/0              : 192.168.1.65 255.255.255.224
  • Serial 3/0                             : 192.168.1.97 255.255.255.224
Untuk settingan router1 atau router kedua :
  • FastEthernet 1/0              : 192.168.1.129 255.255.255.224
  • FastEthernet 2/0              : 192.168.1.161 255.255.255.224
  • Serial 3/0                             : 192.168.1.98 255.255.255.224
Pastikan setelah memasukkan konfigurasi pada router centang port status On.
B. Membuat DHCP Server
DHCP server digunakan untuk
Klik Server. Lalu ke tab Desktop >> IP Configuration. Lalu masukkan ip untuk DHCP servernya.
Lalu ke tab Config dan pilih service DHCP. Isikan konfigurasi seperti gambar. Lalu save.
Lakukan cara yang sama untuk server lainnya.
Setelah membuat DHCP, konfigurasi IP untuk setiap PC cukup diarahkan ke DHCP saja.
Klik PC >> Desktop >> IP Configuration >> DHCP
Lakukan hal yang sama untuk semua PC.
C. Setting Routing dengan RIP
Melakukan setting routing dengan RIP lebih cepat, karena secara otomatis router akan mencari routingnya sendiri. Untuk Router 1 masukkan IP serial 3/0 router 2. Untuk Router 2 masukkan IP serial 3/0 router 1.
Pada Router pertama
Setelah memasukkan ip serial 3/0 pada router 2 lalu add. Setelah itu masuk ke tab CLI >> tekan CTRL Z >> Ketik sh ip route lalu Enter
Pada Router 2 sama juga tetapi masukkan ip serial 3/0 router 1.
Untuk melakukan tes berhasil atau tidak silahkan coba dengan mengirim paket PDU atau ping ke komputer.
Nah untuk contoh .pkt yang saya buat bisa di download disini
Berakhirlah tutorial kali ini semoga bermanfaat.